Berbagilah Dalam Menulis




    Menulis Dan Berbagi”, adalah tema yang akan di bahas dalam kelas belajar menulis malam ini, tepatnya hari Jum’at/29 Januari 2021 dan tidak terasa sudah pertemuan yang ke-12. Saya merasa bersyukur karena ternyata masih bisa Istiqomah dalam mengikuti belajar menulis yang dilaksanakan via WA, meski begitu tidak menjadi halangan bagi kita untuk terus belajar dan belajar.

    Pada kesempatan ini Bunda Aam Nurhasanah, S.Pd yang akan mengantarkan kita sampai di penghujung acara. Dan Beliau akan ditemani oleh seorang narasumber hebat dan sukses di dunia menulis yang berprofesi sebagai guru. Beliau adalah Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd.

    Bang Roma lahir pada tanggal 06 Juli 1988 di Tana Toraja. Beliau adalah seorang guru PNS di SMAN 9 di Tana Toraja juga. Bang Roma merupakan salah satu alumni kelas belajar menulis gelombang 8. Lebih lengkapnya profil Beliau, silahkan intip di : https://romadean.blogspot.com/2021/01/profil.html. Telah banyak karya-karya yang berhasil membawa nama Beliau menjadi seseorang yang dikenal oleh khalayak ramai baik itu di dunia media sosial maupun dunia artikel. “Beberapa buku yang berhasil Beliau susun, yaitu seperti di bawah ini :



    Beliau meyakini bahwa kita semua memiliki ide dan pengalaman yang bisa dituliskan. Kita memiliki karunia untuk menulis. Tinggal bagaimana mengolah kedua hal ini untuk menjadi penopang tulisan yang terstruktur menjadi sebuah buku. Isi buku menurut format aturan UNESCO adalah minimal 40 buku dan dengan menulis resume minimal 20 dalam pelatihan belajar menulis bisa menghasilkan sebuah buku. Karena jika tiap resume bisa menghasilkan 5 halaman maka dengan 20 resume akan biasa menghasilkan 100 halaman.

    Sesuai tema malam ini,  dengan menulis berarti kita telah berbagi. Berdasarkan pengalaman Bang Roma membagikan praktik-praktik baik tentang menulis kepada orang lain adalah pemberi motivasi bagi saya untuk terus menulis. Beliau selain membagikan tulisannya di blog ke group WA sekolah dan media social, Bang Roma juga ikut melayangkan tulisannya kedalam artikel di laman:……….. Dan AlHmdulillah, ada dua artikel beliau yang sudah di terbitkan di laman ini. Salah satunya adalah tentang “Belajar Efektif Dari Rumah di Masa Darurat Covid-19”.

 Dalam artikel tersebut, beliau menjelaskan belajar adalah proses melibatkan diri, mencari, mendapatkan, menemukan, menambah, mengeksplorasi, menggunakan dan menciptakan pengetahuan untuk mengubah ketidaktahuan menjadi tahu sesuatu. Proses belajar bisa di mana saja, di rumah, di sekolah, di tempat ibadah dan lain sebagainya. Di masa pandemi saat ini, rumah merupakan tempat belajar yang paling signifikan.

    Proses belajar yang efektif membutuhkan topangan dukungan internal dan eksternal dari serta didik. Dukungan internal di antaranya kesiapan pribadi, fisik mental dan motivasi. Sedangkan dukungan eksternal adalah partisipasi orang tua/keluarga, para guru, fasilitas belajar seperti alat komunikasi, sarana computer/laptop, jaringan internet dan lainnya.

    Apabila belajar dalam kelas komunikasi yang dilakukan langsung dengan tatap muka, maka kelas yang dengan dukungan teknologi canggih pun bisa terjalin komunikasi secara langsung  dan juga tatap muka. Kelas ini disebut dengan kelas virtual atau kelas online yang dilaksanakan melalui beberapa aplikasi yang mendukung seperti, model group WhatsApp, group telegram, video call di WhatsApp dan Messenger hingga menggunakan web meeting tools, seperti Zoom Cloud Meeting dan lain sebagainya.

Bang Roma juga menjelaskan konsep belajar di rumah bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak didik melalui Pendidikan kecakapan hidup tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusannya. Selain itu juga menjadikan aktifitas harian mereka untuk membantu orang tua. Mereka diajak oleh guru untuk merefleksikan aktifitas tersebut dalam bentuk tulisan essay yang singkat.    

    Mungkin hanya inilah yang dapat saya sajikan. Salut…karena Bang Roma telah berbagi tulisan kepada rekan-rekan kerja di sekolah bahkan dari sekolah lain dengan tujuan mengajak mereka untuk menulis. Beliau terlebih dulu menunjukkan sebuah bukti berupa tulisan puisi dan berbentuk buku yang berjudul “Tetesan Di Ujung Pena”,dengan harapan mereka semua akan termotivasi.


Di akhir pertemuan Bang Roma menyampaikan clossing statement akna, yaitu :

“Menulislah seperti air mengalir, setiap ada kendala selalu ada jalan keluarnya, seperti air yang senantiasa mencari celah baginya untuk mengalir. Tantangan terbesar menulis adalah diri kita. Jadi mari kalahkan diri kita agar kita konsisten menulis di tengah keterbatasan yang melingkupi kita”.

.

 

 

Terimakasih

 

 

Elys Lailatul M.

Jombang – Jawa Timur


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

"MENULIS DAN KEKUATAN SILATURAHMI"

"Menghidupkan Kembali Gerakan Literasi Madrasah (GLS)"