"Langkah Jitu Meresume Dan Menjadikan Sebuah Buku"



    Waoww...sungguh malam ini malam yang begitu super duper bagi saya. Bagaimana tidak, di tengah-tengah saya lembur menyelesaikan LPJ BOP tiba-tiba teringat kalau hari ini Senin/25 Januari 2021 , jadwalnya pelatihan belajar menulis. Dan saya pun tidak mau melewatkannya, karena saya tahu tema pada pertemuan ke-10 ini sangat menarik. Sehingga saya harus menyemangatkan diri untuk menyimak group selama 2 jam.

    Narasumber kita malam ini adalah seorang yang sangat hebat dan luar biasa. Beliau tidak lain adalah Bunda Aam Nurhasanah, S.Pd. yang kebetulan berprofesi sebagai seorang guru di SMP-SMKS Mathlaul Hidayah Cipanas (MAHIDA) Lebak, Banten. Selain sebagai guru beliau adalah penulis yang telah berhasil berkat bergabung di group belajar menulis bersama Om Jay. Sehingga beliau mampu melahirkan karya-karya berupa buku solo dan antologi. Salah satu karya beliau adalah "Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat".

     Pada pertemuan kali ini Bunda Aam mengangkat tema "Teknik Membuat Resume Jadi Buku". Melalui tema ini Beliau akan berbagi pengalaman tentang bagaimana kumpulan-kumpulan resume itu bisa berbentuk menjadi sebuah buku. Hal inilah yang membuat saya tertarik dan konsen sejenak untuk menyimak group belajar menulis. Terkait tema, resume menurut saya merupakan hasil dari meringkas atau merangkum dengan menggunakan bahasa sendiri. sedangkan menurut Bunda Aam resume adalah sebuah ringkasan atau rangkuman mater. Saat membuat resume diharapkan  tidak mengcopy dari tulisan narasumber. Jadi ingat saya sendiri yang kadang dalam meresume asal copy paste dari tulisan narasumber, ya..maklumlah masih pemula dan bakat untuk menulispun saya tidak ada. Spontan saat Bunda Aam menyampaikan itu saya langsung tersenyum sendiri.

    Dengan ajang berbagi pengalaman ini bunda Aam berkeinginan merubah persepsi para peserta dalam meresum. Dalam membuat resume hendaknya menentukan poin-poin yang dianggap penting lalu dikembangkan dengan menggunakan bahasa sendiri agar resume yang kita buat terasa hidup dan tidak monoton. Sebelum melanjutkan pemaparannya, Bunda Aam membagikan PPT dan mempersilahkan peserta untuk membaca sejenak. Dalam PPT tersebut isinya cukup bagus, karena bertuliskan tentang 7 teknik menulis resume menjadi buku. 7 teknik tersebut yaitu :

1. Mengumpulkan resume dalam file word

    Pada saat kita membuat resume dalam blog, hendaknya kita save juga filenya dalam word. Dengan begitu akan memudahkan kita dalam menyusun naskah buku selanjutnya.

2. Menentukan Tema

    Memilih tema yang sama untuk dijadikan dalam 1 bab adalah hal yang juga dilakukan oleh Bunda Aam saat mengikuti kelas belajar menulis. Misal, materi dari narasumber yang membahas tentang, motivasi atau teknik menulis buku bisa dijadikan bab yang terpisah.

3. Membuat TOC (Table Of Content) / Daftar Isi

    TOC atau bisa di sebut dengan daftar isi bisa di buat berdasarkan kumpulan-kumpulan tema yang sudah kita rancang. Misalnya dalam buku Bunda Aam dengan judul "Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat". Dalam buku tersebut BAB I berisi tentang kelas belajar menulis. Di dalamnya ada pengalaman yang beliau alami saat mengikuti belajar menulis. Yang awalnya menurut beliau menulis itu susah, namun setelah mengikuti pelatihan ternyata menulis itu mudah.

4. Mulai Mengembangkan TOC

     Pada bagian ini kita bahas lebih dalam isi per-BAB dan juga diselingi dengan pengalaman pribadi supaya buku terasa hidup dan lebih menarik. Saat menulis naskah, jangan dulu melakukan revisi. Tuangkan ide yang berserak di sekitar kita.

5. Review, Revisi, dan Edit Naskah

    Apabila pengetikan naskah sudah beres, barulah dilakukan sunting ejaan berdasarkan kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Hal ini dilakukan untuk meminimalisir typo/salah ketik.

6. Lengkapi Sinopsis Buku   

    Bunda Aam menyampaikan kepada para peserta jika naskah sudah selesai, untuk kata pengantar bisa minta kepada Om Jay untuk membuatkan. Profil penulis buku jangan sampai lupa dan di tulis di halaman belakang buku. Sedangkan sinopsis di tulis di sampul bagian belakang dan hendaknya dibuat semenarik mungkin agar munggugah perhatian para pembaca.  

7. Kirim ke Penerbit

   Segera kirimkan ke penerbit, apabila penyusunan naskah sudah selesai. Untuk proses penerbitan sebuah buku mukin sekitar 1-2 bulan. Tergantung antrian dalam percetakan buku tersebut.

    Dalam PPT Bunda Aam selain berisi 7 teknik seperti di atas, juga berisi tentang hal yang harus diperhatikan saat mebuat resume jadi buku, yaitu :

1. Buku kumpulan resume ini kita persepsikan sebagai buku true story. Jadi buku ini lebih mengutamakan cerita pengalaman mengikuti setiap pertemuan belajar menulis. Cerita pengalman berarti di dalamnya terdapat kesan-kesan, pendapat pribadi terhadap materi narasumber dan dihubungkan dengan pengalaman kita sendiri.

2. Terdapat satu bab khusus yang menceritakan tentang awal mula suka menulis dan persepsi terhadap menulis. Sebagai contoh : sebelumnya kita mengira kalau menulis itu sulit, karena tidak punya ide. Namun setelah mengikuti pelatihan terbukalah bahwa menulis jangan menunggu ide, tapi ciptakan ide.

3. Naskah buku yang berasal dari resume isinya bukan sekedar mencopy materi dari narasumber. Melainkan mengambil poin-poin yang penting saja.

4. Resume tidak boleh panjang. Ketika resume tersebut akan dijadikan naskah buku, harus dibuat lebih ringkas lagi dengan memilih poin-poin penting.

5. Apa saja yang diringkas ? 

    a. Biodata narasumber, akan tetapi tidak usah panjang-panjang.

    b. Sesi tanya jawab diambil beberapa saja. Daftar pustaka dibuat jika mengutip dari buku, Jika isinya semua dari narasumber maka daftar isi tidak usah dibuat.

    Bunda Aam juga memberikan contoh membuat TOC sebagaiman tertulis dalam PPT. Dan kebetulan TOC terseut beliau cetuskan dalam melahirkan sebuh buku berjudul "Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat". TOC tersebut adalah :

1. KATA SAMBUTAN 

2. KATA PENGANTAR

3. PRAKATA

4. DAFTAR ISI

5. BAB I (Kelas Belajar Menulis)

6. BAB II (Narasumber-Narasumber Hebat)

7. BAB III (Menerbitkan Buku Bersama Penerbit Mayor)

8. PROFIL PENULIS

Dari TOC di atas Bunda Aam mengembangkan dari tiap BAB menjadi beberpa Sub-Bab. Dibawah ini adalah gambar sampul dari buku bunda Aam yang merupakan buku perdana dan salah satu buku solo Beliau.

    Yang lebih menarik lagi dari isi PPT tersebut dan membuat saya kagum adalah ketika saya melihat foto di bawah ini. Beliau beserta teman-temannya yang sedang memegang buku hasil karya yang berhasil dilahirkan. Dari situ terlihat jelas dan terbaca oleh saya bahwa Beliau benar-benar menjadi penulis hebat dan melegit namanya.

    Inilah materi yang telah disampaikan oleh bunda Aam, di akhir beliau menuliskan kalimat indah, dan juga saya temui pada PPT beliau. Kalimat tersebut adalah "Menulislah agar hidupmu bermakna, menulislah agar hidupmu berwarna, menulislah hari ini agar kau dikenal esok hari".  Benar-benar kalimat yang penuh makna.

    Selanjutnya Bunda Aam mengembalikan waktu kepada Mr. Bamskarena tiba saatnya sesion tanya jawab. Tema pada malam ini memang sangat menarik bagi para peserta sehingga banyak pertanyaan-pertanyaan yang diitujukan kepada bunda Aam, salah satunya adalah saya. Pertanyaan saya yang saya anggap penting adalah : adakah trik-trik jitu agar dalam meresum kita tidak mengcopy melainkan memakai bahasa kita sendiri !. Dan Bunda Aam pun menjawabnya dengan kalimat " Trik jitu resume. Jika narsum beri link blog, main ke blognya. Pilih satu artikel yang menarik untuk dibaha. Jika narsum memberikan PPT, ceritakan inti dari PPT nya. Jika narsum beri link youtube, ceritakan inti isi materinya". Wahhh...jawaban yang luar biasa bagi saya untuk berusaha membuat resume dengan tidak mengcopy.     

    Demikian materi dari bunda Aam yang berhasil saya resume. Semoga apa yang di sampaikan oleh beliau mampu menjadi motivasi bagi saya dalam berproses sehingga saya mampu menghasilkan resume-resume dengan bahasa saya sendiri. Terimakasih


Salam Literasi 


Elys Lailatul M.

Jombang - Jawa Timur / 26 Januari 2021

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

"MENULIS DAN KEKUATAN SILATURAHMI"

Berbagilah Dalam Menulis

"Menghidupkan Kembali Gerakan Literasi Madrasah (GLS)"