"Tips Bapak Agus Dalam Menulis"


 


    Rasa syukur tiada henti saya panjatkan kepada Allah SWT, karena nikmat dari-Nya sehingga saya masih bisa diberi kesehatan dalam menjalankan semua aktivitas pada hari ini. Nikmat yang tak terhingga saya dapat salah satunya adalah rasa semangat yang besar dalam mengais ilmu sehingga keinginan untuk belajar dan belajar itu muncul. Seperti halnya pada malam hari ini semangat itu saya kobarkan dalam mengikuti pelatihan belajar menulis Bersama Om Jay.

    Rabu/03 Februari 2021, tepat pukul 19.00 WIB Om Jay mulai mengubah setelan group dan hanya mengizinkan admin yang dapat mengirim pesan dengan tujuan agar dalam penyampaian materi bisa berjalan tertib dan lancar. Om Jay menyampaikan bahwa pada pertemuan pada malam ini (pertemuan ke-14) para peserta akan mendapat pencerahan dari seorang narasumber nasional dan sedang mendapat tugas di Sorowako. Narasumber tersebut adalah Bapak Agus Sampurno dan tema yang diangkat yakni “Ide Dalam Menulis”. Sedangkan Mr. Bams lah yang akan memandu jalannya pelatihan belajar menulis pada malam hari ini selama 2 jam.

    Setelah Om Jay mempercayakan kegiatan ini kepada Mr. Bams, terlebih dulu Beliau membuka dengan ucapan salam dan menyapa narasumber kita. Sebelum narasumber memberi pencerahan terkait tema di atas, Mr. Bams akan menyampaikan profil singkat narasumber. Pada profil tersebut tercantum kalua Bapak Agus Sampurno saat ini menjabat sebagai Education Specialist sekaligus Ketua Yayasan Pendidikan Sorowoko Sulawesi Selatan. Banyak penghargaan yang telah Beliau sandang salah satunya Penghargaan Blog terbaik dari Deutsche Welle Germany pada tahun 2014. Wahhhhh…benar-benar bisa menjadi motivasi kita semua untuk lebih giat dalam menulis di blog.

    Untuk memulai materi malam ini, Mr. Bams mempersilahkan Bapak Agus untuk memberikan pencerahannya tentang ide dalam menulis. Dan Bapak Agus pun mengawalinya dengan membagikan sebuah clips sebagai provokasi pikiran para peserta dan meminta kita semua untuk menafsirkannya. Dan pada pertemuan malam ini Bapak Agus menyampaikan beberapa prinsip. Prinsip tersebut adalah :

1.    90 % ide tulisan muncul ketika Anda tidak peduli dengan apa yang telah dikatakan oleh orang lain mengenai tulisan Anda. Sedangkan 10 % keberhasilan dalam menulis adalah konsisten kita sendiri dalam menulis.

2.      Menulislah dengan hati, mengeditlah dengan pikiran.

3.     Hambatan penulis terjadi ketika ia terlalu menghakimi diri sendiri saat menulis.

4.    Mengedit sebuah tulisan adalah upaya pembersihan dan akan terasa membosankan serta bisa juga membuat frustasi, tetapi juga bersifat terapeutik atau hal yang baik bagi kegiatan menulis kita. Dalam mengedit utamakan yang inti dan buang yang tidak perlu.

5.      Ada tiga prinsip dalam menulis, yaitu :

a.    Sederhanakan pesan Anda

b.    Buatlah tulisan Anda menyenangkan, menakutkan, menegangkan, atau mendidik

c. Buatlah tulisan Anda begitu menarik sehingga seseorang pasti sudah gila untuk tidak membacanya

6.       “Menulis dengan baik, berarti berpikir dengan baik. Jika Anda tidak dapat menulis dengan baik, itu berarti Anda  tidak dapat berpikir dengan baik. Tetapi menulis hanyalah langkah pertama. Menulis ulang juga penting. Dan…apa itu menulis ulang? Menulis ulang adalah memikirkan ulang ide tulisan Anda”. (David Perell)

7.       Tulisan awal Anda akan seperti air kotor, tetapi semakin banyak Anda menulis, semakin bersih “air kreatif” Anda.

8.    Pisahkan kegiatan antara mencari ide dan menulis. Carilah ide dan buatlah daftar, baru kemudian ambil satu persatu untuk ditulis.

9.      Kegiatan mengedit tulisan sama pentingnya dengan menulis itu sendiri. Jika Anda membaca tulisan di blog yang “mentah” itu berarti nafsu si penulis hanya menerbitkan (posting) dan bukan mempersembahkan buah pikirannya yang terbaik.

10.   Membuat sebuah judul tulisan adalah sebuah seni tersendiri. Teruslah berlatih.

Dalam sesi tanya jawab, Bapak Agus menjelaskan bahwa dalam membuat judul berarti membuat sesuatu pernyataan yang membuat orang menarik. Dan semua itu ada tekniknya (5 Persuasive Words That Control Mind), yaitu :

a.    You (Anda)

b.    Free (Bebas atau gratis)

c.    New (Baru atau terkini)

d.    Now (Sekarang)

e.    Secret (Rahasia)

Contoh penerapan 5 hal di atas dalam membuat judul seperti di bawah ini :

a.    Tips bagi Anda, guru kreatif dalam menaklukkan kelas yang pasif selama PJJ

b.    Gratis untuk Anda, resep membuat video pembelajaran yang memukau siswa

c.    Aplikasi terkini pembelajaran jarak jauh

d.    Temukan sekarang, 10 penyebab murid malas saat pembelajaran jarak jauh

e.    Tujuh rahasia guru yang dirindukan siswanya saat PJJ

11.   Konsistenlah dalam menulis, Anda akan menemukan diri Anda sebagai penulis saat Anda konsisten.

12.    Jangan pernah berpikir untuk punya ide Anda sendiri. Lakukan ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) terus menerus. Penyakit seorang penulis adalah memaksa dirinya keluarkan hal yang asli produk dari dirinya. Akibatnya ia malah tidak pernah menulis.

13.    Bagaimana menjadi sosok yang berbeda di internet ? Cari keunikan Anda, pelajari sebuah hal yang akan menjadi brand Anda. Jika sudah punya brand lanjutkan dengan mengajarkan orang lain.

    Wahhh…suatu pemaparan yang singkat, jelas, dan padat, begitulah apa yang telah disampaikan oleh narasumber kita pada malam ini. Dan kini tiba saatnya sesi tanya jawab. Pada sesi ini saya tertarik pada P1 (penanya ke 1) yang kebetulan juga saya rasakan. Pertanyaaan itu dari Ibu Mujiatun asal Lampung yang bunyinya seperti ini :

Menanggapi dari pertanyaan Ibu Mujiatun, Bapak Agus menyarankan agar teruskan menulis. Beliau menjelaskan bahwa ada dua perspektif/pandangan dalam hal berkarya, yaitu :

1.    Dari sisi si pencipta yang diingat adalah hal yang jelek dan membuat dia kecewa. Seperti kegagalan yang dialami Ibu Mujiatun.

2.  Sementara dari sisi penikmat atau pembaca, hal yang mereka akan ingat adalah hasil karya ibu Mujiatun yang bagusnya.

Jadi sebagai pencipta atau pembuat tulisan, bersikaplah seperti seorang penikmat alias bersikaplah masa bodoh pada karya yang tidak dilirik orang. Dengan cara coba lagi dan coba terus.

    Di akhir pertemuan malam ini, Bapak Agus Sampurno selaku narasumber menyampaikan kalimat penutup kepada para peserta yang berbunyi “ Menulis berarti mengasah pikiran. Kata mengasah di sini Anda berarti menyingkirkan hal-hal yang membuat tulisan Anda kurang tajam”. Caranya dengan menempatkkan proses mencari ide sama pentingnya dengan proses menulis itu sendiri. Hal lain adalah kegiatan mengedit tulisan berarti Anda sedang memastikan bahwa pikiran Anda sudah tajam untuk disampaikan pada pembaca.

    Semoga apa yang disampaikan oleh Bapak Agus malam ini bisa diterapkan dalam kita berkarya. Dan mulai detik ini kita bisa mencetuskan ide-ide kreatif dalam menulis. 


Terimakasih

 

 

Salam Literasi

Elys Lailatul M.

Jombang – Jawa Timur 



Komentar

  1. Semakin lama jadi semakin baik ttp terus bljr dan bljr semangat

    BalasHapus
  2. Keren Bu Elis tulisan semakin enak dibaca
    Silahkan berkunjung bu trims

    https://suryanietin.blogspot.com/2021/02/temukan-5-rahasia-tulisan-digemari-orang.html

    BalasHapus
  3. Sangat membantu saya untuk memperbaiki tulisan2 saya nanti di jagoanbanten.blogspot,com. Terima kasih sudah berbagi

    BalasHapus
  4. Mantab bbu elys, selalu cepet, salam literasi, lanjutkan

    BalasHapus
  5. Mantap dan semakin keren. Semoga tetap menginspirasi.. Lanjtukan!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

"MENULIS DAN KEKUATAN SILATURAHMI"

Berbagilah Dalam Menulis

"Menghidupkan Kembali Gerakan Literasi Madrasah (GLS)"